Ayam goreng siap makan ada pilihan baru nih di Indonesia. Almaz Fried Chicken melabel diri dengan 'Ayam goreng Saudi No. 1 di Indonesia' sukses mencuri perhatianku.
Ini alternatif bagus bagi penyuka ayam goreng yang memilih boikot produk pro-Zionis. Ayam goreng tepung dan kentang goreng, juga produk lainnya dengan tampilan yang tidak beda dengan restoran cepat saji lainnya. Minuman soda di sini, ketika aku datang, hanya ada soda kopi, rasanya enak. Tidak ada minuman soda dengan varian seperti di restoran lain ya. Kurasa pilihan menu yang ada ini saja sudah cukup. Kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan, bukan?
Dalam dua pekan aku dua kali mengunjungi Almaz Fried Chicken di Jalan Margorejo Indah, Surabaya. Pertama, 24/08 sepulang dari klinik gigi. Kedua, 03/09 sepulang aku, Ibu, dan bocils dari klinik mata. Yang pertama ke sana untuk berkenalan dengan rasanya, yang kedua aku ingin mengajak anak-anak bersenang-senang.
Lantai 1 hanya untuk pemesanan, area makan ada di lantai 2 dan 3. Lantai 2 ada area bermain anak seperti di restoran cepat saji lainnya, tidak begitu besar. Cukup untuk Almir yang masih kelas 1 (meski Arvin, abangnya, yang sudah kelas 6 sempat ikut masuk lalu kuberitahu tulisan peringatan bahwa area bermain hanya untuk usia 9 tahun ke bawah).
Tersedia lift untuk naik ke lantai 2 dst, ini sangat memudahkan aku mendampingi Ibu yang sehari-hari berjalan menggunakan tongkat.
Rupanya Arvin suka sekali dengan menu nasi kebuli dan ayam goreng tepung berbumbu rempah khas Arab. Aku sih netral. Eyang Putri-nya bocils malah ngga cocok dengan citarasa rempah Arab ini. Ya maaf, Bu.. sesekali mengalah demi anak-anak tak apa kan..
![]() |
| Menu dan harga makanan di Almaz Fried Chicken |
Sisa nasi kebuli Ibu kubagi dengan Arvin. Sementar Almir yang tidak doyan pedas, hanya makan secuil daging paha ayam lalu dibiarkan. Untunglah nasi putihnya masih dia makan separuh. Kasihan Almir, tidak banyak makan karena kepedasan. Maaf ya Sayangku..
Padahal tadi, mbak pelayan menawarkan mixed menu, jadi ayamnya ada yang pedas dan tidak pedas. Tapi ketika sampai di tangan kami, kok pedas semua..
Sisa ayam goreng dan bumbu yang tidak termakan, kami bawa pulang. Nanti dihabiskan di rumah.
*
Pada kunjungan pertamaku, masih di bulan kemerdekaan RI, ada pengunjung sekeluarga berpakaian merah putih, mungkin habis ikut gerak jalan atau lomba 🇮🇩)
Aku juga sempatkan melihat-lihat sampai ke lantai paling atas. Ada apa saja di sana?
![]() |
| Auditorium Syekh Ahmad Yasin (dengan satu huruf -s) |
Mushala di lantai 4, ada dua kecil, masing-masing untuk jamaah perempuan dan laki-laki. Bisa juga shalat di Auditorium Syekh Ahmad Yasin yang berkarpet penuh (mungkin untuk jamaah banyak, shalat Jumat, misalnya? Aku belum tahu. Yang kulihat ada sekeluarga shalat berjamaah di auditorium).
![]() |
| Auditorium Syekh Ahmad Yassin (dengan dua huruf -s) |
Aduh.. alas kaki berserakan di luar mushala 😕 ya masa harus aku rapiin biar fotoku terlihat bagus--lagi buru-buru nih..
Almaz berkomitmen membagikan sebagian keuntungan bisnis untuk membantu pembebasan Palestina, insyaallah dengan membeli produknya kita turut menyumbang. Wallahu a'lam.










Comments
Post a Comment